Grosir Baju Murah
 
 
Picture
KEMENBUDPAR bekerjasama dengan Ikatan Pencinta Batik Nusantara memprakarsai penyelenggaraan kegiatan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2011 pada Bulan September 2011 di Jakarta.

Rangkaian acara pemilihan putra putri batik dimulai dengan pendaftaran peserta mulai tanggal 1 – 29 Agustus 2011, masa karantina tanggal 25 – 27 September 2011 dan diakhiri dengan malam babak final pada tanggal 28 September 2011 di Jakarta yang akan diikuti oleh 14 pasang finalis (putra dan putri).

Persyaratan peserta antara lain :

1. Berwajah dan penampilan menarik, cerdas, ramah, serta berkepribadian Indonesia ;
2. Memiliki pengetahuan dan wawasan luas tentang batik ;
3. Tinggi badan : Putra, min. 170 cm dan Putri min. 165 cm ;
4. Belum menikah dan belum memiliki anak ;
5. Berusia antara 18 – 25 tahun dan telah lulus SMA ;
6. Menguasai bahasa asing, minimal Bahasa Inggris ;

Apabila memiliki keterampilan lain yang terkait seperti membatik, akan memberikan nilai tambah.

pendaftaran dan informasi selengkapnya dapat diperoleh melalui situs www.putraputribatik.com dengan batas pendaftaran tanggal 29 Agustus 2011.

Sebagai Putra Putri Batik terpilih, siapapun generasi muda yang lolos harus mewakili warisan budaya Indonesia itu ke kancah internasional. Itu dilakukan guna membuat generasi muda lebih cinta dan bangga warisan budaya tersebut.

Agar lebih bisa memaknai perannya sebagai Putra Putri Batik, sejarah batik harus dikuasai para generasi muda yang terpilih. Sehingga mereka dapat didapuk oleh para desainer untuk mempromosikan batik ke dunia internasional dan dapat memberikan informasi yang akurat tentang batik kepada dunia internasional

Acara Malam puncak pemilihan putra putri batik sendiri rencananya akan digelar hari rabu, 28 September 2011 di Balai Kartini, Jakarta. Sebanyak 24 peserta Putra Putri Batik Nusantara 2011 unjuk kebolehan di malam keakraban untuk menjadi Duta Batik Nusantara 2011.

Yuk ikut melestarikan batik dengan memakai batik dalam segala suasana, klik Gue Pake Batik, Kenapa Ga???


 
Picture
Esmod, sebuah sekolah mode terkenal yang diakui oleh para profesional, kembali menggelar Esmod Fashion Festival. Untuk memeriahkan event ini, Danar Hadi turut ambil bagian memamerkan koleksinya di atas runway.

Dengan pergelaran The Glory of Batik, Danar Hadi mengukuhkan konsistensinya mendukung perkembangan industri fesyen Indonesia. Di antaranya secara berkesinambungan bekerjasama dengan desainer-desainer top Tanah Air seperti Ghea S Panggabean, Oscar Lawalata, Sapto Djojokartiko, Hutama Adhi, Didi Budiharjo. Dalam acara Esmod Fashion Festival 2011 Danar Hadi turut mendukung lahirnya generasi baru dalam dunia fesyen Indonesia.

"Temanya sama seperti grand fashion show kita, The Glory of Batik. Diambil dari buku kedua kita yang baru saja keluar di seluruh dunia. Di buku itu terdapat 300 dari 10 ribu batik kuno Danar Hadi di Solo. Dari 300 itu masterpiece semua yang penuh legenda atau koleksi yang hilang. Makanya dari bentuk-bentuk itu diangkat dalam acara ini," kata Hosie Mitchel Hutabarat Marketing Manager Communication Danar Hadi Group saat konferensi pers di Pacific Place, Jakarta, Selasa (21/6/2011). 

Event ini sangat penting bagi Danar Hadi untuk regenerasi desainer Indonesia terus berjalan dan yang paling penting desainer Indonesia di masa mendatang mau terus mengolah warisan budaya Indonesia seperti batik, tenun, dan sebagainya. Apalagi, Danar Hadi kini telah bertransformasi menjadi fashion batik.

"Selama ini Danar Hadi lebih terkenal dengan batik, old fashion. Jadi dengan memperkenalkan Danar Hadi tidak sekadar batik, tapi fashion batik," papar pria berkacamata ini.

Fashion batik merupakan langkah untuk mengembangkan style sehingga selalu terlihat up-to-date tanpa harus melupakan ciri khas budaya batik Indonesia. Koleksi ini juga merupakan peningkatan pelayanan kepada para pelanggan sehingga mendapat pilihan produk yang lebih stylish.

"Danar Hadi bertransformasi dari yang kuno ke modern dengan harganya yang lebih terjangkau. Warna-warna juga lebih cerah. Serta semua warisan daerah kita angkat, seperti di Bandung kita angkat batik Jawa Barat, di Sumatera kita angkat batik Sumatera," imbuhnya.

Dalam pergelaran The Glory of Batik, Danar Hadi mempersembahkan Danar by Danar Hadi karya Oscar Lawalata, dan Sapto Djojokartiko. Kedua perancang kelulusan Esmod ini menampilkan berbagai ragam material batik karya Danar Hadi yang memukau dalam motif dan warna, dan ditujukan untuk para remaja, wanita muda, dan dewasa.

"Dalam pergelaran malam ini kita mengenalkan Oscar Lawalata dan Sapto Djojokartiko," tutupnya.

Sebanyak 20 rancangan Danar by Danar Hadi dipamerkan dalam ajang Esmod Fashion Festival. (ferd)(uky)
sumber: okezone.com
 
Picture
Lagu India berjudul ‘Chaiyya Chaiyya’ yang dinyanyikan dengan kocak dan penuh perasaan oleh Briptu Norman Kamaru, anggota Brimob Polda Gorontalo, ternyata juga tenar di Hollywood. Lagu itu bahkan dipakai di beberapa film dan serial televisi produksi Hollywood. Tak heran, karena ‘Chaiyya Chaiyya’ masuk dalam 10 besar lagu terpopuler seantero dunia versi BBC.

Mungkin tak banyak yang menyadari bahwa remix lagu ‘Chaiyya Chaiyya’ digunakan pada pembukaan dan penutupan film ‘Inside Man’ yang dibintangi Danzel Washington dan Clive Owen. Pada pembukaan film produksi tahun 2006 itu, ‘Chaiyya Chaiyya’ telah diringkas dari versi aslinya, dan ditambahi iringan terompet. Sementara pada penutupan ‘Inside Man,’ digunakan ‘Chaiyya Chaiyya’ versi remix hip-hop.

‘Chaiyya Chaiyya’ juga diperdengarkan pada serial televisi ‘CSI: Miami’ musim lima episode ke-5. Versi asli lagu ini dapat diperoleh pada kompilasi album A.R. Rahman yang berjudul ‘A.R. Rahman – A World Music.’ A.R. Rahman adalah pencipta lagu ‘Chaiyya Chaiyya.’ Lirik ‘Chaiyya Chaiyya’ sendiri dikarang oleh rekannya, Gulzar.

Lagu itu menjadi populer karena dipakai di film Dil Se yang dibintangi Shahrukh Khan itu. ‘Chaiyya Chaiyya’ seringkali digunakan di berbagai festival kebudayaan di India. Lagu ini juga dipilih sebagai lagu pengiring pada upacara pembukaan pesta olahraga negara-negara persemakmuran tahun 2010 yang berlangsung di Stadion Jawaharlal Nehru, New Delhil.

Pada tahun 2003, BBC menggelar survei global untuk memilih 10 lagu terpopuler yang pernah ada. Terdapat 7.000 lagu dari seluruh dunia yang masuk seleksi untuk dipilih. Survei sendiri dilakukan di 155 negara. Hasilnya, ‘Chaiyya Chaiyya’ terpilih di deretan ke-9 lagu terpopuler sepanjang masa. Uniknya, lagu ini tidak hanya populer di India, tapi juga di Inggris.

 
Picture
Sejumlah perajin batik di Daerah Istimewa Yogyakarta masih minim pengetahuan tentang pewarnaan batik yang menggunakan bahan alam, dan meskipun ada perajin menggunakannya, jumlahnya tidak banyak, kata Ketua Paguyuban Batik Sekar Jagad  Yogyakarta Larassati Suliantoro.

"Memang saat ini sedang 'tren' menggunakan pewarna alam, karena jika menggunakan pewarna kimia akan 'menjajah' para perajin, karena harganya sangat mahal," katanya, di Yogyakarta, Kamis (11/11).

Ia mengatakan sampai saat ini dari sejumlah perajin batik yang menggunakan pewarna alam, kualitas pewarna alam yang digunakan masih standar. "Pewarna alam memang harganya murah, tetapi bahan bakunya sulit diperoleh, dan pembuatan variasi warnanya masih sangat terbatas," katanya.

Sejauh ini dari pihaknya menaruh perhatian terhadap kerajinan batik yang menggunakan pewarna alam, namun menurut dia belum semua produksi batik yang menggunakan pewarna alam kualitasnya memuaskan.

"Memang ada sejumlah produk kerajinan batik yang menggunakan pewarna alam kualitas warnanya bagus, tetapi ada pula yang kualitasnya kurang memuaskan, karena perajin belum bisa memadukan campuran bahan alam itu untuk menghasilkan warna yang inovatif dan tidak monoton," katannya.

Larassati mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi di kalangan perajin batik yang menggunakan pewarna alam agar mengolah bahan alam yang dipakai sehingga menghasilkan kualitas warna yang bagus.

"Memang tujuan mereka menggunakan pewarna alam sebagai pewarna batik tulis positif, yaitu ramah lingkungan, dan harga jual produk menjadi tinggi," katanya.

Menurut dia, para perajin batik masih minim pengetahuannya tentang penggunaan pewarna alam yang bisa menghasilkan kualitas warna yang bagus. "Pengolahan bahan alam hingga menjadi pewarna alami memang sulit, karena tidak semua bahan alam dapat digunakan sebagai bahan pewarna," katanya.

Sementara itu, kata dia, untuk mengembangkan desain dan motif batik juga sulit, karena khawatir ditiru perajin lainnya. "Memang ada sejumlah motif atau desain batik yang ditiru perajin lain," kata Larassati.

Ia berharap para perajin batik di Yogyakarta dan sekitarnya yang menggunakan pewarna alam untuk saling berbagi dan bertukar pikiran serta pengalaman tentang penggunaan pewarna alam yang bagus, sehingga menghasilkan kualitas warna yang bagus pula. (Ant/OL-2)


 
Grosir Baju Murah